Jumat, 11 November 2016
Rabu, 09 November 2016
Seminar Kewirausahaan
Sabtu, 27 Agustus 2016 Universitas Negeri Surabaya mengadakan
seminar kewirausahaan dengan mengangkat tema
“Flying to be Young Enterpreneur, Find
Your Pasion, Get Your Bussines”. Seminar ini menghadirkan narasumber Bapak Kuswono
Mandiri Septian dan Bapak Ismail. Seminar yang berlangsung di ruang Auditorium
FMIPA UNESA gedung D1 lantai 3 Universitas Negeri Surabaya dihadiri oleh Mahasiswa
dari berbagai Universitas di Surabaya. Acara seminar dibuka dengan penampilan tari
dari mahasiswa fisika UNESA.
Seminar
ini membahas bagaimana cara jitu dan tips dalam membangun dan mengembangkan bisnis.
Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Bapak Septian bahwa “Jika kita mau memulai
berbisnis, kita jangan memperkirakan dahulu berapa uang yang harus dikeluarkan,
tapi yang harus kita perkirakan terlebih dahulu adalah tempat strategisnya dimana
dan peminat pembeli apa. Kita tidak boleh ragu-ragu untuk mengembangkan bisnis kita.”
Pembahasan
dalam acara ini juga diikuti oleh tanya jawab antara pembicara dan peserta yang
menjadi pendengarnya. Antusias mahasiswa yang ingin mengetahui tentang kewirausahaan
dapat dilihat dengan pertanyaan yang diajukan oleh beberapa mahasiswa.
Karena
waktunya telah habis, maka acara seminar kewirausahaan ditutup dengan do’a dan penampilan
seni mahasiswa Universitas Negeri Surabaya.
Selasa, 01 November 2016
Selasa, 20 September 2016
Selasa, 30 Agustus 2016
Gelar Jalan Sehat Berhadiah bersama Fisika Mengabdi 2016
Ratusan
warga desa antusias mengikuti Jalan Sehat Berhadiah bersama Fisika Mngabdi,
Minggu (24/07/2016). Pukul 06 tepat, balai desa Mlinjeng telah dipenuhii oleh
ratusan warga yang hendak mengikuti jalan sehat. Acara yang bertajuk tema
“Awali harimu dengan senyum semangat” ini diikuti oleh warga desa Mlinjeng,
Banjarjo dan Sumberharjo. Acara jalan
sehat merupakan serangkaian kegiatan Fisika Mengabdi yang berlangsung 17
Juli-24 Juli 2016 di tiga desa yaitu desa Mlinjeng, Banjarjo dan Sumberharjo
Kabupaten Bojonegeoro.
Acara
ini dibuka langsung oleh Ahmad Diencephalon Nur selaku Ketua Pelaksana Fisika
Mengabdi 2016, kemudian diramikan oleh penampilan Marching band. Sekitar pukul
7 peserta jalan sehat mengambil start dari balai desa Mlinjeng dengan diarak
penampilan Marching band. , dimana para peserta sangat antusias untuk
turut hadir dalam acara yang merupakan acara penutupan Fisika Mengabdi ini.
Selain
mendapatkan hiburan dan manfaat dari jalan sehat, para peserta juga memiliki
kesempatan untuk mendapatkan berbagai hadiah dengan hadiah utama yang
ditawarkan berupa sepeda lipat. Selepas jalan sehat, para peserta disuguhkan
penampilan senam dari ibu-ibu warga desa Sumberharjo bersamaan dengan pembagian
hadiah yang disediakan panitia. Walaupun cuaca saat itu cukup panas, penampilan
senam tersebut mendapat sambuatn antusis dan tidak menyurutkan para peserta
untuk tetap menunggu kegiatan pembagian hadiah jalan sehat. Sejumlah stan
makanan didirikan termasuk juga stan Yamaha Surya Sakti Motor pun didirikan dan
beberapa peserta terlihat menyerbu untuk mendapatkan informasi mengenai produk.
Acara
ini tidak dapat terselenggara bila tidak ada banyak pihak yag membantu dan
ambil bagian. Terima kasih kepada pihak sponsor; Yamaha Surya Sakti Motor,
Azaria amazing store dan Lazis Al Haromain. Dan juga seluruh panitia yang
berkontribusi dalam mensukseskan Fisika Mengabdi 2016.
Gelar Bazar Kewirausahaan dan Pembagian Pakaian Gratis bersama Fisika Mengabdi
Ibu-ibu
desa Mlinjeng, Banjarjo dan Sumberejo ternyata juga memiliki jiwa kreatif dalam
berwirausaha, hal ini terbukti dari suksesnya acara Bazar Kewirausahaan yang
telah sukses terlaksanakan di sekitar jalan Masjid Baitussholihin Desa Mlinjeng,
Sabtu (23/07/2016).
Bazar
yang dimulai sejak pukul 2 siang itu, ramai dikunjungi warga daerah setempat,
peserta lomba MTQ dan anak-anak yang melihat workshop Robotika. Empat stand yang
dipersiapkan untuk warga dan juga terdapat beberapa stan yang ikut memeriahkan
acara ini. Salah satu diantaranya stan Yamaha Surya Sakti Motor.
Adapun
produk yang dijual warga, bervariatif. Berbagai jenis minuman segar dan aneka makanan
ringan pun ditawarkan. Namun yang paling unik adalah camilan tradisional,
jemblem telo ungu yang merupakan produk kreatif dari ibu-ibu desa Mlinjeng. Selama
ini telo ungu di daerah setempat kurang termanfaatkan dengan baik, telo ungu
yang dijual mentah memiliki nilai jual rendah. Atas dasar itulah muncullah ide
untuk meningkatkan daya jual telo ungu dengan mengolahnya menjadi makanan lezat
bercita rasa manis yakni jemblem.
Bazar
yang diselenggarakan ini merupakan serangkaian kegiatan Fisika Mengabdi yang
bertujuan memberikan wadah bagi ibu-ibu warga desa untuk berkreativitas dalam
berwirausaha.
Tidak
hanya Bazar Kewirausahaan, namun juga acara pembagian pakaian gratis pun
dilaksanakan. Acara bertempat di aula Masjid Baitussholihin itu, sejak pukul 2
siang telah ramai dipadati warga yang akan menukarkan kupon.
Kupon-kupon
yang telah disediakan panitia Fisika Mengabdi dibagikan kepada warga yang
kurang mampu dengan bantuan pendataan dari Kepala Desa di masing-masing desa.
Warga yang mau mendapatkan baju gratis harus menukarkan setiap kupon mereka
dengan 2 potong pakaian.
Adapun
pakaian yang dibagikan dalam acara ini merupakan pakaian yang masih bagus dan layak
pakai. Pakaian tersebut dikelompokkan berdasarkan jenisnya yaitu; pakaian
anak-anak, pakaian wanita dan pakaian pria. Terdapat pula beberapa mukena dan
tas wanita. Pakaian tersebut merupakan sumbangan dari donatur yang ingin
berkontribusi dalam mensukseskan acara Fisika Mengabdi 2016.
Acara
ini berlangsung hingga pukul 4 sore. Pakaian yang masih tersisa di stan,
kemudian dibagikan ke warga yang tidak bisa datang ke stan dan dibagiakan ke
tiap-tiap rumah warga yang sekiranya masih membutuhkan.
Sutrisno,
pria berusia 50 tahun, yang menerima pembagian pakaian gratis, mengaku senang.
Pakaian-pakaian yang diterimanya itu dirasa sebagai berkah Lebaran
“Alhamdulillah, acara pembagian baju gratis
ini tersalurkan dengan baik, orang-orang tidak perlu berebutan dan semua
berjalan lancar” ungkap Realita selaku panitia Fisika Mengabdi 2016
Warga Mlinjeng Bersemangat Belajar Membuat Kerajinan Barang Bekas
Warga
Mlinjeng begitu bersemangat dan antusias ketika panitia Fisika Mengabdi 2016
menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kerajinan Barang Bekas di balai desa
Mlinjeng pada Jum’at, 22 Juli 2016. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan
pelatihan membuat dompet atau tas dari sedotan minuman bekas dan membuat bros
dari kain perca kepada peserta pelatihan yang terdiri dari ibu-ibu PKK.
Kegiatan
diawali dengan panitia mempersiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan
seperti; sedotan bekas, kain perca, lem tembak, benang wol warna, jarum jahit
dan aksesori pelengkap. Kemudian peserta pelatihan dibentuk menjadi empat
kelompok dengan tiap kelompok terdapat tutor/ pelatih yang berasal dari panitia
Fisika Mengabdi 2016. Kegiatan pelatihan ini dimulai sekitar pukul 2 siang
setelah para ibu mengikuti kegiatan rutinan PKK.
“Pelatihan
ini menjadi penting karena guna meningkatkan keterampilan ibu-ibu untuk bijak
dalam memanfaatkan barang bekas” ungkap Siti Tabahyati salah satu pelatih
kerajinan.
Bagi
peserta pelatihan, pengalaman dalam membuat dompet dari sedotan bekas merupakan
pengalaman baru. Mereka tidak menyangka bahwa sedotan minuman yang langsung
dibuang begitu saja setelah terpakai, ternyata dapat dimanfaatkan kembali
menjadi produk yang bernilai jual. Peserta begitu bersemangat mencoba sendiri ketika
diberikan pelatihan membuat dompet dari
sedotan minuman bekas sehingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4.30.
Banyak peserta yang membawa perlengkapan yang disediakan panitia untuk
dipraktikkan sendiri di rumah dan banyak pula peserta yang membawa bross hasil
buatan mereka sendiri.
Kegiatan
Pelatihan Kerajinan Barang Bekas yang diikuti oleh 30 peserta, pun berjalan
dengan lancar. Kegatan ini pun diselenggarakan pula di balai desa Banjaro dan
balai desa Sumberharjo pada hari Kamis (21/07/2016) dengan total 90 peserta.
Lestarikan Kuliner dengan Lomba Masak Klepon
Melestarikan
wisata kuliner bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan lomba
memasak. Lomba memasak yang merupakan rangkaian kegiatan Fisika Mengabdi 2016
ini digelar di balai desa Banjarjo, Kecamatan Sumberharjo, Bojonegoro, Jawa
Timur pada hari Rabu (20/07/2016).
Peserta
lomba memasak yang terdiri dari ibu-ibu ini diminta untuk membuat makanan
tradisional yakni Klepon. Mereka diminta membuat klepon secara berkelompok. Semangat
dan seru itulah yang tergambar saat para peserta lomba memasak membuat klepon. Sekalipun
terdapat kendala dan kesulitan saat memasak, namun para peserta cukup percaya
diri untuk menyelesaikan tantangan dalam membuat klepon.
Klepon
ini dibuat dari tepung ketan yang diisi gula merah. Setelah matang, klepon
lantas dituang ke dalam wadah dan ditaburi parutan klapa untuh menambah cita
rasa gurih.
Adapun
lomba memasak ini diikuti dari perwakilan masing-masing desa dari tiga desa
yakni desa Mlinjeng, Banjarjo dan Sumberharjo. Lomba ini selain untuk menjalin
kekompakkan dan kerjasama para peserta sekaligus melestarikan makanan
tradisional klepon yang saat ini semakin jarang ditemukan.
Acara
dimulai pukul 9 pagi dan berakhir pukul 1 siang. Juri yang menilai makanan
berasal dari panitia Fisika Mengabdi 2016 yang profesional dan berpengalaman
dibidang kuliner. Pemenang lomba ditentukan dari kualitas rasa, performance
makanan dan kebersihan.
Langganan:
Postingan (Atom)